Sejarah Modern Tiongkok: Keberadaan Taiwan

Ibukota Taiwan, Taipei

"Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari Tiongkok." Kalimat ini sering dilontarkan oleh juru bicara kementerian luar negeri maupun juru bicara kantor urusan Taiwan-Tiongkok ketika wartawan bertanya soal Taiwan. Karena ini sudah menyangkut prinsip untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan negara, maka Tiongkok tidak bosan hampir setiap harinya selalu mengucapkan kalimat yang sama itu dengan nada tegas.

Jika dilacak dari sejarah, Taiwan sejak zaman ribuan tahun yang lalu sudah menjadi bagian dari Tiongkok. Antara Tiongkok Daratan dengan Taiwan sejatinya memiliki akar kebudayaan dan lahir dari rahim ibu yang sama. Keduanya selalu menganggap dirinya sebagai 炎黄子孙 (pinyin: Yan Huang Zi Sun), yang artinya keturunan nenek moyang bangsa Tionghoa yakni 炎帝 (pinyin: Yan Di) dan 黄帝 (pinyin: Huang Di). Walaupun situasi politik khusunya di Taiwan sedang sangat panas, banyak orang Taiwan yang masih mengakui bahwa dirinya adalah orang Tiongkok.

临海水土志 / Lin Hai Shui Tu Zhi
Catatan pertama tentang keberadaan Taiwan 

Sejarah menyebutkan bahwa keberadaan Taiwan telah ada sejak masa Tiga Negara / 三国时期 (230 M). Pada masa itu, kebanyakan penduduk negara Wu yang hidup dengan cara bernelayan telah lebih dahulu menjalin hubungan perdagangan dengan penduduk Taiwan.

Pada masa dinasti Tang (618-907) hingga dinasti Song (960-1279), karena daerah 中原 (pinyin: Zhong Yuan) sering mengalami peperangan, maka terjadi migrasi penduduk besar-besaran ke daerah selatan, khususnya ke Taiwan. Sejak saat itu, para pejabat dan militer mulai menduduki Taiwan.

郑成功 / Zheng Cheng Gong

Pada tahun 1624-1662, Taiwan dijajah oleh Belanda. Selama 38 tahun, pasukan dinasti Ming yang dipimpin oleh 郑成功 (pinyin: Zheng Cheng Gong) berhasil mengusir Belanda, sehingga menjadikannya sebagai pahlawan.

Akan tetapi, tak lama kemudian dinasti Ming runtuh dan digantikan oleh dinasti Qing (1636-1912). Pengikut setia dinasti Ming yang ada di Taiwan tak lama kemudian juga tunduk kepada dinasti Qing, dan Taiwan langsung menjadi bagian dinasti Qing.

Ilustrasi Perjanjian Shimonoseki
马关条约 / Ma Guan Tiao Yue

Pada tahun 1895, Tiongkok kalah berperang melawan Jepang. Akibatnya, Tiongkok harus menandatangani perjanjian bernama 马关条约 (pinyin: Ma Guan Tiao Yue) yang isinya adalah Tiongkok harus menyerahkan Taiwan kepada Jepang. Peristiwa ini juga menandakan Tiongkok telah masuk ke dalam masa penjajahan dan kemunduran.

Jiang Jie Shi, Franklin Roosevelt dan Winston Churchill

Pada tanggal 1 Januari 1943, Tiongkok, Amerika Serikat, dan Inggris mengadakan Konferensi Kairo. Salah satu hasil dari konferensi ini adalah Jepang harus mengembalikan wilayah Tiongkok yang telah dirampas, yakni Manchuria (东北: Dong Bei), Kepulauan Pescadores (澎湖: Peng Hu), dan Taiwan kepada pemerintah Republik Tiongkok (sebelum RRT berdiri).

Setelah Jepang kalah di Perang Dunia Kedua dan menyerah kepada sekutu, Taiwan kembali lagi ke pangkuan Tiongkok. Pada tahun 1949, partai nasionalis (国民党 / Guo Min Dang) yang dipimpin 蒋介石 (pinyin: Jiang Jie Shi) harus mundur ke Taiwan akibat kalah perang dengan partai komunis Tiongkok (共产党 / Gong Chan Dang) yang dipimpin 毛泽东 (pinyin: Mao Ze Dong).

Deklarasi Republik Rakyat Tiongkok

Jiang Jie Shi yang menduduki Taiwan terus melanjutkan pemerintahan Republik Tiongkok, sementara Mao Ze Dong pada tanggal 1 Oktober 1949 resmi mendeklarasikan Republik Rakyat Tiongkok. Seringkali Republik Rakyat Tiongkok dikenal sebagai 新中国 (pinyin: Xin Zhong Guo) yang artinya Tiongkok Yang Baru. Mulai dari sinilah, mereka berdua saling bersaing dalam "perang diplomasi" di dunia internasional, untuk mendapatkan pengakuan dunia bahwa salah satu dari mereka adalah yang paling pantas menguasai seluruh wilayah Tiongkok.

Perwakilan RRT setelah sukses bergabung PBB 

Meskipun bertarung, uniknya mereka sangat tidak setuju jika ada narasi atau rencana "Dua Tiongkok" atau "Taiwan Merdeka." Mereka memiliki prinsip yang sama, bahwa di dunia ini hanya ada 1 Tiongkok dan Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari Tiongkok. Pada tanggal 25 Oktober 1971, Republik Rakyat Tiongkok berhasil bergabung PBB dan menggantikan Republik Tiongkok di kursi PBB.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenderal Berjenggot Indah (Ketiga)

Kisah Cinta: Legenda Siluman Ular Putih

5000 Tahun Tetap Eksis