Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2024

Tutorial Bahasa Mandarin: Penggunaan 又...又...

 又...又... 同学们好! Pada kesempatan ini saya akan menjelaskan penggunaan 又...又... (pinyin:  Yòu... Yòu...)  dalam struktur kalimat bahasa Mandarin. Huruf 又...又... memiliki sifat arti "tidak hanya...tapi juga..."  , biasanya digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu dengan kata sifat.  

Tutorial Bahasa Mandarin: Penggunaan 越...越...

 越...越... 同学们好! Hari ini saya akan menjelaskan kepada kalian tentang penggunaan 越...越... (pinyin:  Yuè... Yuè...  ) dalam kalimat bahasa Mandarin. 越...越... memiliki arti "semakin...semakin..." (bersifat terus menerus / meningkat) 

Tutorial Bahasa Mandarin: Penggunaan 虽然...但是...

 虽然...但是... 同学们好! Hari ini saya akan menjelaskan penggunaan 虽然...但是... dalam struktur kalimat bahasa Mandarin. Kalimat ini memiliki arti meskipun...tetapi... .

Tutorial Bahasa Mandarin: Penggunaan 因为...所以...

因为...所以... 同学们好! Kali ini kita akan membahas sebuah struktur kalimat yang sering digunakan dan diucapkan dalam bahasa Mandarin yaitu 因为...所以... . Struktur kalimat ini tergolong sangat mudah dan sederhana. 因为...所以 (pinyin: yin wei...suo yi) memiliki arti karena...sehingga/jadi/maka... yang mempunyai makna sebab dan akibat.

Tutorial Bahasa Mandarin: Perbedaan 可以 会 能

可以 会 能 同学们好! Pada kesempatan ini saya akan menjelaskan tentang perbedaan dan penggunaan antara "可以" , "会" dan "能"  .  Banyak orang yang menyamakan arti dari ketiga huruf  ini sebagai "boleh" dan "bisa" .  Meskipun ketiga huruf ini memiliki arti yang hampir sama, akan tetapi memiliki penggunaan yang berbeda dalam struktur kalimat bahasa Mandarin.

Tutorial Bahasa Mandarin: Perbedaan 的 地 得

的 地 得 同学们好! Kali ini saya akan menjelaskan tentang perbedaan dan penggunaan 的 地 得 dalam struktur kalimat bahasa Mandarin.  Tentu saja bagi kalian yang sudah pernah belajar bahasa Mandarin sudah tidak dengan ketiga huruf yang dibaca "de" ini.

Peribahasa Cheng Yu: 八仙过海,各显神通

Gambar
Dalam mitologi Tiongkok, Delapan Dewa atau dikenal 八仙 (pinyin: ba xian) merupakan delapan tokoh dewa yang sangat terkenal dan dihormati oleh masyarakat Tionghoa sebagai pembawa kebahagiaan. Anggota Delapan Dewa terdiri dari  铁拐李 (Tie Guai Li), 汉钟离 (Han Zhong Li), 张果老 (Zhang Guo Lao), 吕洞宾 (Lu Dong Bin), 何仙姑 (He Xian Gu), 蓝采和 (Lan Cai He), 韩湘子 (Han Xiang Zi), dan 曹国舅 (Cao Guo Jiu).  Mereka dikenal juga sebagai simbol kelompok sosial dalam kehidupan manusia, yakni laki-laki, perempuan, lanjut usia, anak muda, bangsawan, rakyat jelata, kekayaan, dan kemiskinan.   Legenda mengatakan, pada suatu hari 王母娘娘 Wang Mu Niang Niang (Ibu Ratu Langit) mengundang Delapan Dewa untuk datang mengikuti festival buah persik. Delapan Dewa pun meninggalkan tempat latihan mereka dan pergi menuju festival. Untuk menuju festival tersebut, mereka harus menampilkan Laut Timur yang ganas. Mereka bisa saja terbang di atas udara, namun Lu Dong Bin mempunyai ide dan berkata, "Bagaimana jika kita menggunakan alat

Peribahasa Cheng Yu: 铁杵磨针

Gambar
Sang penyair terkenal dalam sejarah Tiongkok bernama 李白 Li Bai (701-762) yang hidup pada masa Dinasti Tang. Masa kecilnya dikenal sebagai anak yang tidak suka belajar dan sering kabur dari sekolah. Kala itu, ia kabur dari sekolah, lalu pergi berkeliling melihat kota dan pemandangan alam. Li Bai berpikir bahwa jika setiap hari hanya pergi bersekolah, hidup terasa tidak menarik. Li Bai melihat ada seorang nenek yang sedang mengasah sebuah besi di depan rumahnya. Ia pun merasa penasaran dan menjumpai nenek tersebut. Li Bai pun menyapa nenek itu dan menanyakan soal besi yang diasah olehnya. Nenek itu memberitahu kepada Li Bai,bahwa ia ingin membuat sebuah jarum jahit dari besi itu. Mendengar jawaban nenek, Li Bai sangat heran dengan jalan pikirnya, sebab sangat mustahil rasanya membuat sebuah jarum jahit dari besi yang terus diasah. Besinya saja sudah besar dan tebal, lantas kapan bisa menjadi kecil dan tipis? Nenek itu berkata kepada Li Bai, "Ada sebuah kalimat yang mengatakan 滴水能穿石

Peribahasa Cheng Yu: 自相矛盾

Gambar
Di negeri 楚 Chu (475 SM-221 SM) ada seorang pedagang pasar yang tengah menjual senjata. Pedagang itu berteriak dan mengajak semua orang untuk datang ke tempat dan melihat senjata. Banyak orang yang datang ke tempat dengan rasa penasaran untuk melihat senjata yang dijualnya  Pedagang itu pun langsung memperkenalkan senjata yang dijualnya dan berkata, "Lihatlah perisai yang paling kokoh di dunia ini, benda setajam apapun tidak akan dapat menembusinya!" .  Tidak berhenti sampai situ, ia pun lanjut berkata, "Lihatlah tombak yang paling tajam di dunia ini, benda sekeras dan sekokoh apapun pasti akan tetap tertembus!" . Ia sangat bangga terhadap senjata yang dijualnya. Seseorang pun datang menghampiri pedagang itu dan berkata, " Jika kamu menjual perisai yang katanya terbaik, berarti tombakmu bukan yang terbaik, jika kamu menjual tombak yang katanya terbai, berarti perisaimu juga bukan yang terbaik. "   Setelah diam sejenak, orang-orang yang ada di sekelilingnya

Peribahasa Cheng Yu: 画龙点睛

Gambar
Pada masa 南北朝 Nan Bei Chao / Dinasti Selatan dan Utara (420-589), ada seorang pelukis terkenal bernama 张僧繇 Zhang Seng Yao. Menurut legenda, ia mendapatkan perintah dari kaisar untuk melukis 4 ekor naga di tembok kuil istana. Hanya dalam waktu 3 hari, ia telah menyelesaikan lukisannya.  Lukisannya sungguh membuat seluruh orang takjub, karena naganya terlihat hidup dan gagah. Ketika seluruh orang sedang melihat lukisannya, mereka menyadari bahwa naga yang dibuat oleh pelukis tersebut semuanya tidak mempunyai mata. Lalu, orang-orang menyuruh Zhang Seng Yao membuatkan mata untuk empat naga tersebut. Zhang Seng Yao tesenyum dan berkata, "Menggambar mata tidaklah sulit, tetapi jika ditambahkan mata, maka naganya akan benar-benar hidup dan terbang." Semuanya tertawa setelah mendengar perkataanya, menganggap pelukis itu sedang membual. Saat Zhang Seng Yao selesai menambahkan mata untuk 2 ekor naga. Tiba-tiba langit bergerumuh, hujan turun dengan sangat deras. Di tengah hujan yang de

Peribahasa Cheng Yu: 狐假虎威

Gambar
  Ada seekor harimau yang sedang berkeliling mencari mangsa di tengah hutan. Saat sedang mencari mangsa, harimau itu melihat ada seekor rubah yang sedang berjalan. Harimau pun berhasil menangkap rubah itu.  Rubah itu berkata kepada harimau, "jangan merasa sombong hanya karena kamu adalah raja hutan, hari ini 天帝 Tian Di (Raja Langit) telah mengutus aku sebagai raja dari segala raja, jika kamu memakanku maka kamu akan mendapatkan hukuman dari Raja Langit." Sang harimau tidak bisa berkata apapun setelah mendengar ucapan si rubah, walaupun sang harimau masih tidak terlalu percaya padanya.  Si rubah berkata, "Jika kamu masih belum percaya pada ucapanku, ikutlah denganku untuk membuktikan bersama, bahwa seluruh hewan yang ada di hutan ini ketakutan padaku."   Sang harimau berpikir ini adalah ide yang bagus dan langsung mengikuti si rubah pergi. Sampai pada tempat tujuan si rubah, seluruh hewan yang di tempat tersebut menjerit ketakutan dan langsung kabur menghindarinya. 

Peribahasa Cheng Yu: 塞翁失马,焉知非福

Gambar
Pada masa 战国时期 Zhan Guo Shi Qi, ada seorang pria tua yang tinggal di perbatasan utara bernama 塞翁 Sai Weng. Sai Weng memelihara banyak sekali kuda, tetapi ia telah kehilangan salah satu kudanya.  Banyak orang yang datang untuk menghibur pria tua tersebut, namun ia justru berkata, "bagiku kehilangan satu kuda tidaklah seberapa, siapa tahu kehilangan ini akan membawa keberuntungan. "  Orang-orang pun sontak tertawa lepas dan tidak memercayai perkataan pria tua itu. Beberapa hari kemudian, kuda miliknya yang hilang kembali ke rumah sambil membawa kuda berjenis tangguh milik bangsa 匈奴 Xiong Nu (Mongolia). Melihat kejadian tersebut, semua yang tadinya mengejek pria tua itu, langsung memberi selamat kepadanya. Sai Weng memiliki putra tunggal yang memiliki hobi menunggang kuda. Putranya langsung menunggangi kuda berjenis tangguh itu dan pergi berkeliling. Tak disangka kudanya berlari sangat kencang, membuat ia tidak bisa mengkontrol kecepatan tunggangannya. Ia pun terjatuh dari tungg

Kisah Cinta: Tangisan Meng Jiang Nu

Gambar
万里长城 Wan Li Chang Cheng atau Tembok Besar Tiongkok telah menjadi bukti sejarah peradaban bangsa Tiongkok, memiliki sejarah 2000 tahun lamanya yang dibangun oleh kaisar pertama Tiongkok bernama 秦始皇 Qin Shi Huang. Tembok Besar Tiongkok telah menjadi kebanggaan orang Tiongkok, sebagai simbol keberanian dan persatuan bangsa Tiongkok.  Dibalik kemegahannya, ternyata ada sebuah cerita rakyat yang berhubungan dengan salah satu tujuh keajaiban dunia ini. Cerita rakyat ini mengisahkan hubungan cinta antara 孟姜女 Meng Jiang Nu (perempuan) dengan 范喜良 Fan Xi Liang (laki-laki). Diceritakan keluarga marga Meng tengah menanam labu manis di sepanjang rumahnya. Tumbuhan tersebut tumbuh dengan sangat cepat dan sangat besar. Ketika keluarga Meng membelah labu tersebut, muncul seorang gadis kecil dari dalam labu. Gadis kecil itu pun diberi nama Meng Jiang Nu dan menjadi anak dari keluarga Meng. Meng Jiang Nu adalah gadis yang sangat cantik, baik hati dan jujur. Keluarga Meng memperlakukan dia seperti anak k

Kisah Cinta: Legenda Siluman Ular Putih

Gambar
Setelah menulis beberapa tulisan tentang kisah cinta dalam cerita rakyat Tiongkok, saya berkesimpulan bahwa pada zaman kuno Tiongkok, para pencipta atau penulis kisah cinta ini telah menyadari tentang keadilan, kebebasan dalam cinta. Sebagai contoh, kisah 牛郎织女 Niu Lang Zhi Nu dan 梁山伯与祝英台 Liang Shan Bo Yu Zhu Ying Tai telah mencerminkan realita sosial bahwa semua orang bebas dan berhak memilih seseorang yang mereka cintai tanpa paksaan dan tidak memandang status sosial dalam mencintai seseorang .  Begitu juga dengan kisah satu ini, yakni 白蛇传 Bai She Zhuan atau dikenal sebagai Legenda Siluman Ular Putih. Kisah ini telah dibuat menjadi drama serial berjudul 新白娘子传奇 Xin Bai Niang Zi Chuan Qi atau New Legend of Madame White Snake pada tahun 1992. Pemeran Xu Xian Bai Su Zhen dan Xiao Qing Di masa Dinasti 宋 / Song, ada siluman ular putih sedang bermeditasi yang telah dilakukannya selama ribuan tahun. Melalui meditasi, akhirnya siluman tersebut berubah menjadi seorang wanita cantik bernama 白素贞

Kisah Cinta: Liang Shan Bo dan Zhu Ying Tai

Gambar
Ketika melihat sepasang kupu-kupu yang tengah berterbangan, yang terlintas di dalam pikiran saya adalah kisah cinta antara 梁山伯 Liang Shan Bo dan 祝英台 Zhu Ying Tai. Kisah cinta mereka sangat terkenal dan populer, bahkan menyebar luas hingga ke mancanegara termasuk Indonesia. Kisah ini seringkali dikenal sebagai Romeo dan Juliet nya Tiongkok. Masyarakat Indonesia mengenalnya dengan sebutan "Sampek Engtay". Kisah ini seringkali dijadikan sebagai tontonan opera, teater dan pagelaran wayang. Zhu Ying Tai dikenal sebagai seorang gadis yang cantik, baik hati dan suka belajar. Sejak kecil ia sudah memiliki rasa semangat belajar yang besar. Setelah dewasa ia mempunyai keinginan untuk pergi bersekolah, akan tetapi pada zaman itu anak perempuan tidak diperbolehkan untuk bersekolah. Menyadari akan hal itu, ia tidak patah semangat mewujudkan keinginannya untuk bersekolah.  Ini menunjukan bahwa di zaman kuno Tiongkok, penulis kisah ini telah sadar akan keadilan, kesetaraan dan kebebasan, ba

Kisah Cinta: Gembala Sapi dan Gadis Penenun

Gambar
Setiap tahun pada tanggal 14 Februari, masyarakat khususnya anak muda pastinya merayakan Hari Kasih Sayang atau Hari Valentine. Semua orang pasti akan memberikan hadiah kepada kekasihnya atau orang tercinta sebagai bentuk rasa cinta dan kasih sayang. Perayaan ini merupakan budaya barat yang tersebar diseluruh dunia.  Selain barat, rupanya Tiongkok sendiri mempunyai versi Valentine nya sendiri. Valentine yang dirayakan masyarakat Tiongkok disebut 七夕节 Qi Xi Jie, yang dirayakan setiap bulan 7 tanggal 7 (penanggalan Imlek). Perayaan Qi Xi sendiri telah menjadi Valentine nya Tiongkok, namun rupanya ada cerita dibalik perayaan ini.  Kisah ini menceritakan hubungan antara 牵牛 Qian Niu / gembala sapi yang melambangkan bintang Altair dan 织女 Zhi Nu / gadis penenun yang melambangkan bintang Vega. Hubungan mereka berdua tidak direstui oleh 王母娘娘 Wang Mu Niang Niang (Ibu Ratu Langit), sehingga Qian Niu pun diusir dari dunia Langit dan hidup di bumi.  Sementara Zhi Nu dihukum setiap hari harus menenun

Kisah Cinta: Chang'e Terbang ke Bulan

Gambar
Pemain game mobile legend tentu sudah mengenal tokoh bernama 嫦娥 Chang'e, karena tokoh ini telah menjadi karakter dari game yang sangat populer tersebut. Dalam mitologi Tiongkok, Chang'e dikenal sebagai dewi bulan. Sebelum dikenal sebagai dewi bulan, ia hanyalah seorang manusia biasa.  Pada zaman dahulu, dunia dikejutkan dengan munculnya sepuluh matahari, yang membuat seluruh dunia kepanasan, manusia pada zaman itu hidup sangat menderita. Melihat situasi ini, muncul seorang pria yang tangguh dan pemberani bernama 后羿 Hou Yi.  Ia bersumpah akan melenyapkan sembilan matahari dan menyelamatkan dunia dari kehancuran. Hou Yi naik ke puncak gunung 昆仑 Kun Lun, lalu mengeluarkan panah dan busur untuk melenyapkan sembilan matahari.  Dengan gagah dan berani, ia pun menembakkan panahnya mengarah ke sembilan matahari dan berhasil menyelamatkan dunia. Setelah ia berhasil menyelamatkan dunia, 西王母 Xi Wang Mu (Ratu Langit Barat) muncul di hadapan Hou Yi dan memberikan ia hadiah sebuah pil dewa.

Perjalanan ke Barat (ketiga)

Gambar
Dalam novel 西游记 Xi You Ji (Perjalanan ke Barat) , ada sebuah momen dimana hubungan biksu Tong dengan Sun Go Kong sempat buruk akibat kesalahpahaman. Kisah dimulai pada saat mereka sedang dalam perjalanan menuju barat. Perjalanan pun berhenti di sebuah tempat bernama 白虎岭 Bai Hu Ling.  Di tempat ini Sun Go Kong merasakan tanda-tanda yang tidak beres, membuat perasaanya selalu tidak tenang. Tempat ini merupakan kediaman dari satu siluman bernama 白骨精 Bai Gu Jing (Siluman Tengkorak Putih).  Bai Gu Jing adalah siluman perempuan yang memiliki paras wajah yang sangat cantik, namun hatinya penuh dengan kejahatan dan kelicikan, serta mempunyai kemampuan menyamar dan merasuki tubuh seseorang.  Mengetahui biksu Tong akan melewati daerah tersebut Bai Gu Jing pun sangat gembira, sebab ia mendengar sebuah kabar bahwa jika memakan tubuh biksu Tong, maka tubuhnya tidak akan pernah mengalami penuaan.  Bai Gu Jing merasuki tubuh seorang gadis untuk menjumpai biksu Tong. Gadis itu pun bertemu dengan biksu

Perjalanan ke Barat (kedua)

Gambar
Masih banyak yang belum mengetahui asal-usul dan sifat dari masing-masing tokoh dalam kisah 西游记 / Xi You Ji (Perjalanan ke Barat) . Kebanyakan orang menilai Sun Go Kong dan Cu Pat Kai adalah siluman hewan, tetapi perlu diingat mereka memiliki sifat dan kebiasaan layaknya manusia. Sifat dari tokoh yang ada di novel ini bisa menjadi pelajaran penting bagi kehidupan manusia.  1. 唐玄奘 Tang Xuan Zang / Biksu Tong Banyak yang masih belum menyadari bahwa kisah ini sebenarnya diadopsi dari sejarah nyata seorang 唐玄奘 Tang Xuan Zang / Biksu Tong, yang memang pada masa itu pergi ke barat (India) untuk mengambil kitab suci dan kembali ke Tiongkok untuk menyebarkan ajaran Buddha.  Sejarah mencatat biksu Tong lahir pada tahun 602-664 di masa Dinasti Tang, merupakan tokoh penting dalam penyebaran ajaran Buddha di Tiongkok, sekaligus salah satu dari empat tokoh Buddha besar di Tiongkok yang menerjemahkan kitab suci Buddha ke bahasa Mandarin. Dari sejarah asli saja biksu Tong sudah menjadi tokoh yang agu

Perjalanan ke Barat (pertama)

Gambar
Kejayaan dari sebuah peradaban sejarah di Tiongkok tidak lepas juga dari warisan kebudayaannya. Setiap era pasti selalu melahirkan seorang manusia yang pandai dan berbakat, mulai dari filsuf, penyair, ahli kaligrafi dan seni melukis, hingga penulis novel.  Tiongkok sendiri memiliki 四大名著 / Si Da Ming Zhu, yaitu Empat Karya Sastra Termasyhur. Empat karya ini merupakan novel, yang sudah menjadi warisan kebudayaan Tiongkok bahkan dunia. Empat karya ini terdiri dari 水浒传 / Shui Hu Zhuan, 三国演义 / San Guo Yan Yi, 西游记 / Xi You Ji dan 红楼梦 / Hong Lou Meng.  Masyarakat Indonesia dan dunia tentu sudah tidak asing dengan karya yang satu ini yakni Perjalanan ke Barat atau Xi You Ji. Kisah Xi You Ji yang diciptakan oleh penulis bernama 吴承恩 / Wu Cheng En (1504-1582) pada masa dinasti Ming sudah banyak diadopsi menjadi kartun, drama hingga film, sehingga masyarakat di seluruh dunia sangat menyukai dan menggemarinya.  Inti dari kisah ini adalah perjalanan seorang biksu bernama 唐玄奘 / Tang Xuan Zang atau ak