Peribahasa Cheng Yu: 狐假虎威

 

Ada seekor harimau yang sedang berkeliling mencari mangsa di tengah hutan. Saat sedang mencari mangsa, harimau itu melihat ada seekor rubah yang sedang berjalan. Harimau pun berhasil menangkap rubah itu. 

Rubah itu berkata kepada harimau, "jangan merasa sombong hanya karena kamu adalah raja hutan, hari ini 天帝 Tian Di (Raja Langit) telah mengutus aku sebagai raja dari segala raja, jika kamu memakanku maka kamu akan mendapatkan hukuman dari Raja Langit."

Sang harimau tidak bisa berkata apapun setelah mendengar ucapan si rubah, walaupun sang harimau masih tidak terlalu percaya padanya. 

Si rubah berkata, "Jika kamu masih belum percaya pada ucapanku, ikutlah denganku untuk membuktikan bersama, bahwa seluruh hewan yang ada di hutan ini ketakutan padaku." 

Sang harimau berpikir ini adalah ide yang bagus dan langsung mengikuti si rubah pergi.

Sampai pada tempat tujuan si rubah, seluruh hewan yang di tempat tersebut menjerit ketakutan dan langsung kabur menghindarinya. Semua ini hanya tipu muslihat dari si rubah, memanfaatkan kehadiran sang harimau yang ikut pergi bersamanya untuk menakuti seluruh hewan. 

Akan tetapi, sang harimau justru memercayai ucapan si rubah dan tidak menyadari jika seluruh hewan bukanlah takut kepada si rubah, melainkan takut kepada sang harimau.

Kisah tentang sang harimau dengan si rubah telah dijadikan sebagai peribahasa yang disebut 狐假虎威 (pinyin: hu jia hu wei). Dalam bahasa Indonesia kira-kira diartikan sebagai rubah meminjam kekuatan harimau.

Seseorang yang penuh dengan kelicikan seringkali memiliki sifat menjilat, suka menipu dan menggunakan kebohongan untuk menjalani hidup. Ketika kita mendengar berita yang sifatnya belum jelas, janganlah cepat percaya terlebih dahulu, sebab kita belum mengetahui kebenarannya, apalagi di dunia sekarang dimana perkembangan media sosial sangat cepat dan informasi yang positif maupun yang negatif atau hoaks, semuanya ada disitu.

“不义而富且贵,于我如浮云” kalimat ini menjelaskan harta dan kemuliaan yang tidak berlandaskan Kebenaran, bagiku hanyalah laksana awan yang berlalu saja. Sebagai manusia yang bermoral, jangan memanfaatkan ketenaran orang lain dan mehalalkan segala cara untuk melakukan hal yang tidak baik. Jika kamu ingin dihormati oleh orang lain, maka tunjukkan lah terlebih dahulu rasa hormatmu kepada orang lain, serta rajin berbagi kebaikan dan kebajikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenderal Berjenggot Indah (Ketiga)

Kisah Cinta: Legenda Siluman Ular Putih

5000 Tahun Tetap Eksis