Jenderal Berjenggot Indah (Kedua)
Ketika mendengar sebuah kalimat 文武双全 / Wen Wu Shuang Quan yang artinya adalah pandai dalam ilmu pengetahuan dan seni bela diri, yang terlintas dalam pikiran saya hanya ada dua tokoh, yakni 关羽 / Guan Yu dan 岳飞 / Yue Fei.
Di tulisan sebelumnya saya sudah menceritakan kisah 关羽约三事 / Guan Yu Yue San Shi, dimana Guan Yu mengajukan tiga syarat kepada Cao Cao dan keberanian Guan Yu dalam melawan jenderal dan pasukan Cao Cao yang menghalangi perjalanan Guan Yu untuk bersatu kembali dengan Liu Bei dalam kisah 过五关斩六将 / Guo Wu Guan Zhan Liu Jiang.
Sebenarnya kisah tentang Guan Yu dalam novel 三国演义 / San Guo Yan Yi tidak berhenti di dua kisah tersebut, karena Guan Yu memiliki peran yang sangat penting di sepanjang cerita San Guo Yan Yi. Ada sebuah kisah yang menurut saya sangat mengesankan, sebab kisah ini menceritakan bagaimana seorang Guan Yu tidak lupa akan jasa orang lain yang pernah membantu dia di masa sulit.
Nampaknya Guan Yu dan Cao Cao memiliki hubungan yang tidak biasa, sebab selama Guan Yu bergabung dengan Cao Cao, Cao Cao sudah menganggap Guan Yu sebagai sahabat baik, ditambah Cao Cao sangat menyukai dan mengagumi kepribadian Guan Yu yang sederhana dan menjunjung tinggi kebenaran dan kesetiaan, sehingga Guan Yu telah menjadi jenderal favorit Cao Cao.
Selain itu, Guan Yu pun sangat gembira ketika ia diberi hadiah seekor kuda yang dulu merupakan milik 吕布 / Lu Bu bernama 赤兔马 / Chi Tu Ma. Kuda Chi Tu Ma ini bukanlah kuda biasa, kuda ini berwarna coklat kemerahan. Chi Tu Ma berlari dengan sangat cepat dan ganas, mampu berlari hingga ribuan kilometer tanpa henti.
Begitu Guan Yu menaiki Chi Tu Ma, rasanya seperti terdapat aura seorang pejuang pemberani yang heroik, sangat cocok sekali untuk Guan Yu yang berbadan besar dan ahli dalam bertarung.
Kisah dimulai dari perang 赤壁之战 / Chi Bi Zhi Zhan, antara Cao Cao melawan 孙刘联盟 / Sun Liu Lian Meng (Aliansi Sun Liu). Dalam perang ini Cao Cao mengalami kekalahan yang sangat besar. Perang ini terjadi di sungai 长江 / Chang Jiang yang berada di daerah 赤壁 / Chi Bi.
Cao Cao yang membawa armada kapal dan pasukan yang paling banyak, pada akhirnya harus hangus terbakar oleh serbuan panah api di sungai Chang Jiang. 诸葛亮 / Zhu Ge Liang yang pada saat itu adalah ahli militer yang sangat brilian dan otak dibalik strategi perang Chi Bi Zhi Zhan juga telah memikirkan cara menghadang Cao Cao agar tidak bisa kabur.
Dengan menempatkan seorang jenderal dan pasukan di beberapa titik, Cao Cao dan pasukannya pun terpancing ke suatu tempat bernama 华容道 / Hua Rong Dao. Di tempat ini lah Cao Cao dan Guan Yu kembali bertemu.
Awalnya Zhu Ge Liang tidak setuju jika menempatkan Guan Yu untuk menangkap Cao Cao di Hua Rong Dao, namun Guan Yu memaksa Zhu Ge Liang untuk menempatkan dia di Hua Rong Dao. Sebagai gantinya Guan Yu harus menepati sebuah perintah militer yang isinya adalah jika Guan Yu gagal menyelesaikan tugas, maka dia harus dihukum mati.
赤壁之战 Perang Chi Bi |
Melihat Cao Cao dan pasukannya yang sangat lemah, Guan Yu pun membujuk Cao Cao untuk menyerahkan diri. Cao Cao memulai pembicaraan dengan Guan Yu, mengenang masa lalu mereka berdua berjuang bersama dalam pertempuran, serta memohon pengampunan kepada Guan Yu.
Guan Yu pun menjelaskan bahwa sekarang ia memiliki perintah untuk menangkap Cao Cao, segala kebaikan yang diberikan oleh Cao Cao sudah dibalas olehnya. Tanpa berpikir panjang, Cao Cao pun langsung menyinggung soal enam jenderal yang telah dibunuh oleh Guan Yu, serta membiarkan Guan Yu pergi agar dapat bersatu kembali dengan Liu Bei.
Di momen ini lah Guan Yu sadar akan peristiwa tersebut, muncul lah gejolak hati pada Guan Yu. Harus diakui, kelebihan Guan Yu pun dapat berubah menjadi kelemahan, Cao Cao terus mengingatkan Guan Yu bahwa ia adalah seorang yang bijaksana, tahu apa yang harus dilakukan, serta memanfaatkan peristiwa Cao Cao membiarkan Guan Yu pergi sebagai hutang budi.
Setelah berpikir panjang Guan Yu pun membiarkan Cao Cao pergi. Semua jenderal Liu Bei bergembira atas kemenangan besar yang mereka raih, namun hanya Guan Yu lah yang terlihat kecewa.
Guan Yu pun menjelaskan bahwa ia gagal melaksanakan tugas, gagal menangkap Cao Cao, sebaliknya justru membiarkan Cao Cao pergi. Zhu Ge Liang dari awal sudah menduga bahwa Guan Yu tidak bisa menyelesaikan tugas, sebab ia mempunyai hutang budi kepada Cao Cao.
Zhu Ge Liang pun memberi perintah untuk menghukum mati Guan Yu, namun Liu Bei membujuk Zhu Ge Liang agar memberikan satu kesempatan lagi kepada dia. Akhirnya Guan Yu tidak jadi dihukum mati.
Menurut pendapat pribadi saya, Guan Yu dengan Cao Cao memang sudah ditakdirkan untuk bertemu. Hubungan keduanya sangat spesial walaupun mereka tidak berada di kapal yang sama, namun keduanya masih mengingat hubungan pertemanan yang terjalin serta kebaikan yang diberikan satu sama lainnya.
Guan Yu memang gagal melaksanakan tugas, namun sekali lagi Guan Yu menunjukan kebesarannya bahwa sebagai manusia harus mengingat dan membalas kebaikan orang, dan kisah ini akan menjadi legenda yang menginspirasi banyak orang.
Komentar
Posting Komentar