Kaisar Persatuan Yang Kontroversi



Selalu menjadi perbincangan yang seru ketika saya dan teman-teman sedang membicarakan tentang sejarah Tiongkok. Sejarah peradaban Tiongkok sendiri telah berjalan selama 5000 tahun lebih, bangsa tersebut pastinya sudah melewati dan mengalami banyak hal, asam manis pahitnya jauh lebih banyak dan lebih dahulu dirasakan dibandingkan dengan bangsa lainnya. 

Dari era kekaisaran hingga era modern banyak sekali hal yang bisa kita pelajari, mulai dari sejarah, bahasa, budaya, teknologi dan ekonomi. Namun ketika saya membuka topik tentang kaisar yang satu ini, pasti akan menimbulkan banyak pendapat. 

Siapa yang tidak kenal dengan kaisar 秦始皇 / Qin Shi Huang (259 SM-210 SM) yang merupakan pemimpin atau kaisar dari Dinasti 秦 / Qin.   

Kaisar Qin Shi Huang merupakan kaisar pertama Dinasti Qin (221 SM-207 SM) sekaligus menjadi kaisar pertama Tiongkok yang berhasil mempersatukan Tiongkok yang kala itu sedang terpecah menjadi tujuh negara. 

Era ini disebut era 春秋战国 / Chun Qiu Zhan Guo dan terpecah menjadi 7 negara yakni 秦 / Qin, 楚 / Chu, 齐 / Qi, 燕 / Yan, 赵 / Zhao, 魏 / Wei dan terakhir 韩 / Han. Setelah melewati berbagai perang, akhirnya negara Qin lah yang menjadi pemenang, setelah itu Qin Shi Huang berhasil mempersatukan Tiongkok, sekaligus menjadi kaisar pertama Dinasti Qin. 

Tak lama kemudian Qin Shi Huang pun memimpin Dinasti Qin dan membuat banyak kebijakan. Kebijakan terkenal yang dibuat yaitu:
  1. 书同文 (mempersatukan huruf)
  2. 行同伦(mempersatukan pedoman hidup)
  3. 车同轨 (mempersatukan ukuran roda kendaraan)
  4. 度同制 (mempersatukan timbangan dan istilah ukuran)  
  5. 修筑长城 (membangun Tembok Besar)

书同文 (mempersatukan huruf)

Disini saya akan menjelaskan lebih dalam kebijakan nomor 1 dan nomor 5. Menurut pendapat saya, dua kebijakan ini dinilai sangat penting dan sangat berpengaruh dalam peradaban Tiongkok hingga kini. 

Di era Chun Qiu setiap negara memiliki huruf sendiri, menyadari hal ini Qin Shi Huang pun langsung membuat kebijakan mempersatukan huruf dengan menggunakan huruf dari Dinasti Qin. Huruf ini lah yang menjadi cikal bakal huruf Mandarin terus berkembang hingga sekarang. 

Tujuan dari mempersatukan huruf ini adalah untuk memudahkan komunikasi, bayangkan jika tidak dipersatukan maka kemungkinan besar Tiongkok kurang lebih akan menjadi seperti Eropa. 

Dinasti Qin pun dimasa kekuasaan nya juga memiliki musuh asing yaitu 匈奴 / Xiong Nu (Mongolia) yang selalu mengancam keamananan negara. Oleh karena itu, Qin Shi Huang memerintahkan seluruh orang untuk membangun sebuah tembok raksasa yang panjang untuk menjadi benteng pertahanan negara di perbatasan antara Dinasti Qin dengan Xiong Nu. Banyak sekali kontroversi mengenai pembangunan tembok ini, sebab pembangunan ini telah menelan banyak korban jiwa, para pekerja dipaksa untuk bekerja tanpa henti. 

Kenyataanya hasilnya dirasakan oleh rakyat Tiongkok dari masa ke masa, keamanan negara jauh lebih terjamin, musuh dari utara pun akan mengalami hambatan besar jika menyerang Tiongkok. Kini Tembok Besar Tiongkok dikenal sebagai salah satu tujuh keajaiban dunia, dimana sekarang menjadi simbol persatuan dan keberanian, sekaligus menjadi kebanggaan orang Tiongkok. 

Ada sebuah kalimat Tiongkok yang sangat terkenal sekaligus menjadi branding Tembok Besar berbunyi “不到长城,非好汉” artinya barangsiapa yang belum mendaki Tembok Besar, ia bukanlah seorang pemberani.

万里长城 (Tembok Besar Tiongkok)

Disamping itu, Dinasti Qin hanya bertahan selama 15 tahun. Penyebabnya adalah karena Qin Shi Huang bertindak sangat kejam, selama berkuasa ia sering berperang dengan Xiong Nu yang menghabiskan uang negara dan rakyat, sehingga terjadi kerugian besar dalam ekonomi. 

Penerapan hukum yang sangat otoriter, pungutan paksa pajak yang sangat besar, banyak korban jiwa yang disebabkan kerja paksa pembangunan tembok besar dan konflik internal istana yang menyebabkan Dinasti Qin runtuh dengan sangat cepat. 

Adapun penyebab lainnya yaitu perintah 焚书坑儒 / Fen Shu Keng Ru. Ini adalah perintah Qin Shi Huang untuk menghancurkan segala kitab ajaran Khonghucu. 

Tidak hanya menghancurkan kitab, ia juga memerintahkan untuk membasmi pelajar atau pengikut ajaran Konghucu karena dianggap sebagai pembangkang negara. Tetapi karena hal ini lah sistem pemerintahan Dinasti Qin tidak berjalan dengan baik, sebab sistem pemerintahan yang selama ini dianut oleh dinasti sebelumnya adalah mengacu pada ajaran Khonghucu. 

Menariknya, ada satu kitab Khonghucu yang tidak dihancurkan oleh Qin Shi Huang, yaitu kitab 易经 / Yi Jing atau disebut kitab perubahan alam semesta. Untungnya pengikut 孔子 / Kong Zi (Konfusius) sangat banyak, maka ajarannya pun hingga kini tetap lestari dan terjaga.

Bagaimana pun juga, Qin Shi Huang adalah tokoh yang sangat berpengaruh dalam sejarah Tiongkok khususnya dalam soal persatuan bangsa, semua orang Tiongkok maupun orang Tionghoa di luar negeri semuanya sangat bangga di Tiongkok ada satu tokoh besar yang hebat, walaupun dosanya pun juga besar (hahaha). 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenderal Berjenggot Indah (Ketiga)

Kisah Cinta: Legenda Siluman Ular Putih

5000 Tahun Tetap Eksis