Perjalanan ke Barat (pertama)
Kejayaan dari sebuah peradaban sejarah di Tiongkok tidak lepas juga dari warisan kebudayaannya. Setiap era pasti selalu melahirkan seorang manusia yang pandai dan berbakat, mulai dari filsuf, penyair, ahli kaligrafi dan seni melukis, hingga penulis novel.
Tiongkok sendiri memiliki 四大名著 / Si Da Ming Zhu, yaitu Empat Karya Sastra Termasyhur. Empat karya ini merupakan novel, yang sudah menjadi warisan kebudayaan Tiongkok bahkan dunia. Empat karya ini terdiri dari 水浒传 / Shui Hu Zhuan, 三国演义 / San Guo Yan Yi, 西游记 / Xi You Ji dan 红楼梦 / Hong Lou Meng.
Masyarakat Indonesia dan dunia tentu sudah tidak asing dengan karya yang satu ini yakni Perjalanan ke Barat atau Xi You Ji.
Kisah Xi You Ji yang diciptakan oleh penulis bernama 吴承恩 / Wu Cheng En (1504-1582) pada masa dinasti Ming sudah banyak diadopsi menjadi kartun, drama hingga film, sehingga masyarakat di seluruh dunia sangat menyukai dan menggemarinya.
Inti dari kisah ini adalah perjalanan seorang biksu bernama 唐玄奘 / Tang Xuan Zang atau akrab disapa biksu Tong, yang mendapat mandat pergi ke barat (India) untuk mengambil kitab suci Buddha. Dalam perjalanannya biksu Tong ditemani oleh ketiga muridnya, yakni 孙悟空 / Sun Wu Kong, 猪八戒 / Zhu Ba Jie dan 沙悟净 / Sha Wu Jing.
Masyarakat Indonesia menyebut mereka Sun Go Kong, Cu Pat Kai dan Sha Wu Ching. Selain ketiga muridnya, biksu Tong juga ditemani oleh seekor kuda putih bernama 白龙马 / Bai Long Ma yang awalnya merupakan seorang putra dari raja naga laut yang menjelma menjadi naga putih.
Selama perjalanan ke barat, mereka menghadapi banyak kesulitan, tantangan dan ancaman siluman yang menghalangi perjalanan mereka. Karena itulah Sun Go Kong, Cu Pat Kai dan Sha Wu Ching memang sudah ditakdirkan untuk melindungi guru mereka.
西游记人物 Tokoh Perjalanan ke Barat |
Terlepas dari inti kisahnya, novel ini sebenarnya terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama merupakan kisah awal kelahiran dan kehidupan Sun Go Kong sebelum bertemu biksu Tong.
Pada bagian ini menceritakan bagaimana ia mendapatkan tongkat 金箍棒 / Jin Gu Bang, pertarungan dengan para dewa khususnya duel dengan 二郎神 / Er Lang Shen, hingga ia ditangkap dan dimasukkan ke dalam tembikar yang sangat panas namun justru sebaliknya membuat dia jauh lebih kuat dan mendapatkan ilmu 火眼金睛 / Huo Yan Jin Jing, dimana penglihatannya jauh lebih tajam dan dapat membedakan seseorang mana yang siluman dan yang manusia asli.
Akhir dari bagian ini adalah ketika Sun Go Kong kalah bertarung dengan Sang Buddha, sehingga ia dihukum oleh Sang Buddha dengan cara dikurung dan dihimpit di gunung 五行山 / Wu Xing Shan atau Lima Jari.
Bagian kedua menceritakan Sang Buddha yang mengutus Dewi Kwan Im pergi ke timur (Tiongkok) untuk mencari kandidat yang akan pergi ke barat (India) mengambil kitab suci. Setelah itu Dewi Kwan Im pun memilih biksu Tong.
Selain itu, pada bagian ini juga akan menceritakan asal-usul biksu Tong dan keluarganya. Mendengar hal tersebut, kaisar Dinasti Tang 李世民 / Li Shi Min mengirimkan dua pengawal terbaik dan seekor kuda untuk mengawal perjalanan biksu Tong.
Sesampainya di gunung Lima Jari, Sun Go Kong pun meminta bantuan kepada biksu Tong untuk membebaskan dia. Pada momen ini lah pertama kalinya mereka bertemu. Kemudian biksu Tong atas arahan Dewi Kwan Im pun membebaskan Sun Go Kong dari himpitan gunung.
Ini lah awal bagian ketiga dimulai. Atas arahan Dewi Kwan Im, Sun Go Kong harus mengawal biksu Tong pergi ke barat, namun di tolak mentah-mentah olehnya. Dewi Kwan Im pun harus menyamar sebagai wanita tua, lalu memberikan sebuah topi bermotif bunga kepada biksu Tong.
Topi itu pun dikenakan oleh Sun Go Kong, namun topi itu seketika berubah menjadi pengikat kepala yang tidak bisa dilepaskan. Sun Go Kong pun kesal, ketika ia mulai membuat onar biksu Tong pun langsung membacakan sebuah mantra yang membuat kepalanya merasa kesakitan.
Sejak saat itu lah, Sun Go Kong memulai perjalanannya dengan biksu Tong, ditengah perjalanan pun juga bertemu dengan kedua murid lainnya.
谢谢老师
BalasHapus不客气 😁
Hapus